Archive for April 2016

Belajar IPv6


Ipv6 merupakan pengembangan dari versi sebelumnya yaitu Ipv4, dalam kurun bertambahnya penggunaan akses internet maka semakin menipis pula ketersediaan alamat untuk ipv4. Berikut sebelum mempelajari ipv6 terlebih dahulu kita belajar hexadesimal dikarenakan ipv6 menggunakan bilangan hexadesimal.
1.      Heksadesimal/Hexadesimal
Heksadesimal atau sistem bilangan basis 16 adalah sebuah sistem bilangan yang menggunakan 16 simbol. Berbeda dengan sistem bilangan desimal, simbol yang digunakan dari sistem ini adalah angka 0 sampai 9, ditambah dengan 6 simbol lainnya dengan menggunakan huruf A hingga F. Jadi bilangan ini terdiri dari 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F. Sistem bilangan ini digunakan untuk menampilkan nilai alamat memori dalam pemrograman komputer.
Untuk lebih jelasnya kita langsung ke contoh saja ya:
-          Contoh mengubah desimal ke heksadesimal
1.      12 desimal, berapa heksa desimalnya?
2.      123 desimal, berapa heksa desimalnya?
3.      1234 desimal, berapa heksa desimalnya?
 Jawab:
1.      12 desimal = c heksadesimal/hexadecimal
2.      123 desimal = 7b heksadesimal/hexadecimal
3.      1234 desimal = 4d2 heksadesimal/hexadecimal
Penyelesaian :
1.      Masih bingung? Ok gak apa. Yang kita ketahui bilangan desimal itu terdiri dari 16 basis yang terdiri dari karakter
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
A
B
C
D
E
F
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
bilangan yang di atas tersebut bilangan heksadesimal, dan yang dibawah itu bilangan desimal. Lanjut kembali ke soal :
12 desimal maka hasil nya c heksadesimal. Jelas ya, kalo belum jelas di samping ada tembok tu.hehe
2.      Untuk soal yang kedua ini kita sudah menggunakan perhitungan kita bagi dengan 16, kenapa 16 karena bilangan heksadesimal ini menggunakan basis 16 karakter. Maka :

Ket :
D è Angka desimal
B è Basis angka yaitu 16
C è Hasil basis untuk mengurangi desimal
HS è Hasil Sementara
H è Hasil

Untuk menyusunnya kita ambil angka HASIL dari bawah ke atas yaitu : 7b

3.      Untuk soal yang ketiga ini kita menggunakan rumus yang sama dengan soal nomer 2, yang membedakan hanya soal angka desimalnya saja. Di nomor 2 menggunakan 3 angka desimal, kalo soal nomor 3 ini 4 angka desimal.

Ket :
D è Angka desimal
B è Basis angka yaitu 16
C è Hasil basis untuk mengurangi desimal
HS è Hasil Sementara
H è Hasil


Mudah bukan? ya kalo masih pusing silahkan hubungi rumah sakit terdekat :v

-          Untuk selanjutnya yaitu kita mengubah dari heksadesimal/hexadecimal ke desimal/decimal
Untuk mengubah bilangan heksadesimal ke bilangan desimal kita menggunakan rumus yaitu : hex=(Zx160)+( Yx161)+( Xx162)+( Wx163)+( Vx164)+dst..\
Contoh :
1.      79AF hexadecimal berapa desimalkah?
Jawab :
79AF (hex) Zx160)+( Yx161)+( Xx162)+( Wx163)
79AF (hex) =(Fx160)+( Ax161)+( 9x162)+( 7x163)
79AF (hex) =(15x160)+( 10x161)+( 9x162)+( 7x163)
79AF (hex) =15+160+2304+28672
79AF (hex) =31151(decimals)
2.      7FE hexadecimal berapa decimalkah?
Jawab :
7FE (hex) =(Zx160)+( Yx161)+( Xx162)
7FE (hex) =(Ex160)+( Fx161)+( 7x162)
7FE (hex) =(14x160)+( 15x161)+( 7x162)
7FE (hex) =14+240+1792
7FE (hex) =2046(decimals)

Mudah bukan, leebih mudah gak ribet to...

2.      Ipv6
Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:). Karenanya, format notasi yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan colon-hexadecimal format, berbeda dengan IPv4 yang menggunakan dotted-decimal format.
Berikut ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner:
00100001110110100000000011010011000000000000000000101111001110110000001010101010000000001111111111111110001010001001110001011010
Untuk menerjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal format, angka-angka biner di atas dibagi ke dalam 8 buah blok berukuran 16-bit:
0010000111011010  0000000011010011  0000000000000000  0010111100111011  0000001010101010  0000000011111111  1111111000101000  1001110001011010
Lalu, setiap blok berukuran 16-bit tersebut dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal dan setiap bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan dengan menggunakan tanda titik dua. Hasil konversinya adalah sebagai berikut:
21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe28:9c5a

Sedangkan Dalam Ipv4, terdapat 32-bit, 4 blok, dan tiap blok terdapat 8-bit. Setiap blok bilangan desimal dipisahkan dengan tanda titik (.).
Berikut ini adalah contoh alamat Ipv4 dalam bentuk bilangan biner yang terbagi 4 blok:
11000000  10101000  00000001   00110010
Berikut Ipv4 dalam bentuk bilangan desimal :
192.168.1.50

a.      Prefix
Apa itu prefix?
Prefix yaitu berfungsi untuk pembatasan. Kalau di Ipv4 itu di bilang subnet. Kenapa di sediakan fasilitas prefix?
Ya supaya kita bisa membuat batasan atau jumlah ip yang hendak kita gunakan, biar gak mubazir. Untuk menghitung prefix sama persis dengan menghitung subnet di Ipv4. Menggunakan kelipatan 2, yang membedakan hanya kalo di Ipv4 itu di mulai dari /32. Sedangkan di Ipv6 itu dimaulai dari /128. Namun untuk di kelas Ipv6 ini yang dapat digunakan hanya dari /128 sampai /64. Kenapa? Ya coba aja cari di internet bro! :v
Ya walaupun Cuma segitu bisa dua kali lipat sendiri to dari Ipv4.

b.      Bagian-bagian dalam Ipv6
Bagian-bagian di dalam Ipv6 ada delapan blok, kita bagi menjadi 3 bagian, yaitu global routing prefix, subnet, dan host ID. Kira kira seperti di bawah ini lah :


c.       Subneting Ipv6
Untuk subneting Ipv6 mirip ko dengan Ipv4, menggunakan kalipatan 2 dan dimulai dari “/128”. Semisal ni, “/128=1 host, /127=2 host, /126=4 host, /125=8 host”, dst. Kalo di Ipv4 dimulai dari “/32” kan. “/32, /31, /30, /29, dst”.

d.      Langkah-langkah menerapkan Ipv6 pada Windows 7.
-          Klik windows
-          Buka controlpanel
-          Pilih network and internet
-          Pilih network and sharing center
-          Change adapter setting
-          Klik kanan local area connection

-          Pilih “proerties”
-          Double klik “internet protocol version 6 (TCP/Ipv6)” kemudian akan muncul berikut :

-          Kemudian pilih user the following Ipv6 address
-          Kemudian isikan semua kolom yang tersedian dari Ipv6 address, subnet prefix length, default gateway,  preferred DNS server, dan alternate DNS server.
-          Hasilnya akan seperti di bawah ini :

-          Kemudian klik “OK”
-          Dan “OK”
-          Selanjut di cek ping “DNS Google nya” dengan perintah “ ping 2001:4860:4860::8888 –t

“Terimakasih : Selamat Belajar dan Mencoba”


- Copyright © Kambing Liwa - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -