BAB I
PENDAHULUAN


A.            Latar Belakang

Bentuk muka bumi yang menjadi tempat tinggal manusia sebagai penunjang kehidupan yang terdapat di suatu wilayah. Maka bumi memiliki bentuk yang bermacam- macam dan selalu mengalami perubahan dari waktu kewaktu.
Perubahan bentuk muka bumi disebabkan oleh adanya tenaga yang berasal dari dalam bumi yang disebut tenaga endogen dan tenaga yang berasal dari luar bumi yang disebut tenaga eksogen. Akibat adanya kedua tenaga itulah yang menyebabkan permukaan bumi memiliki bentuk yang tidak sama. Ada yang berupa gunung, pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah,bukit, lembah, dan sebagainya. Perbedaan tinggi rendah permukaan bumi itu disebut relief.

B.            Rumusan  Masalah
Apa pengaruh adanya tenaga endogen dan tenaga eksogen terhadap kehidupan di permukaan bumi ?

C.            Kegunaan Penelitian
1.     Untuk mengetahui pengaruh tenaga endogen dan tenaga eksogen terhadap  kehidupan permukaan bumi
2.     Untuk mengetahui dampak positif dan dampak negatif  tenaga endogen dan tenaga eksogen









BAB II
LANDASAN TEORI
A.   Tenaga Endogen
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan
perubahan pada kulit bumi. Tenaga endogen ini sifatnya membentuk permukaanbumi menjadi tidak rata. Mungkin saja di suatu daerah dulunya permukaan bumi rata(datar) tetapi akibat tenaga endogen ini berubah menjadi gunung, bukit ataupegunungan. Pada bagian lain permukaan bumi turun menjadikan adanya lembahatau jurang.
Secara umum tenaga endogen dibagi dalam tiga jenis yaitu tektonisme, vulkanisme,dan seisme atau gempa.
a.       Tektonisme
Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkanterjadinya dislokasi (perubahan letak) patahan dan retakan pada kulit bumi danbatuan. Berdasarkan jenis gerakan dan luas wilayah yang mempengaruhinya,tenaga tektonik dapat dibedakan atas gerak orogenesa dan epirogenesa.
b.      Vulkanisme
Vulkanisme adalah semua gejala alam yang terjadi akibat adanya aktivitasmagma. Bagaimana terjadinya vulkanisme? Vulkanisme sebenarnya sebagaiakibat dari kegiatan tektonisme. Kegiatan tektonisme ini akan mengakibatkanretakan-retakan pada permukaan bumi yang menyebabkan aliran lava dari bagiandalam litosfer ke lapisan atasnya bahkan sampai ke permukaan bumi. Kegiatanmagma itulah yang dinamakan vulkanisme. Hasilnya dapat dilihat pada gunungberapi. Uraian tentang vulkanisme ini Anda pelajari dalam penjelasan selanjutnya.
c.       Seisme (Gempa)
Pernahkah Anda mengalami gempa? Jika pernah, apa yang Anda rasakan? Benar, bumi atau lantai yang kita pijak terasa bergoyang. Gempa bumi bias terjadisiang atau malam hari. Mungkin saja di siang hari Anda sedang duduk di kursi,tiba-tiba kursi bergoyang, air dalam gelas bergoyang dan tumpah, gantunganlistrik berayun, pintu dan jendela berderak, dan tiba-tiba di luar orang-orangberteriak, gempa... gempa... Gempa seperti ini mungkin pernah atau sering terjadidi daerah Anda. Bahkan gempa bisa menimbulkan petaka yang hebat, misalnyamenyebabkan tanah longsor, bangunan roboh, banjir, gelombang pasang, bahkan7bisa menelan korban mahluk hidup termasuk manusia. Misalnya gempa yangterjadi di Tokyo Jepang tahun 1933 menelan korban 60.000 manusia dan 300.000rumah hancur. Sekarang coba Anda sebutkan di daerah mana saja gempa yangterjadi di Indonesia! Ya benar, misalnya gempa yang terjadi di Bengkulu, atau diNusa Tenggara Timur yang menewaskan banyak orang.

B.   Tenaga Eksogen
Pernahkah Anda melihat pengikisan pantai? Setiap saat air laut menerjang pantai
yang akibatnya tanah dan batuannya terkikis dan terbawa oleh air. Tanah dan batuan yang dibawa air tersebut kemudian diendapkan dan menyebabkan pantai menjadi dangkal. Di daerah pegunungan bisa juga ditemukan sebuah bukit batu yang kian hari semakin kecil akibat tiupan angin.
Ilustrasi di atas merupakan contoh tenaga eksogen. Jadi tenaga eksogen adalah kebalikan dari tenaga endogen, yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifat umum tenaga eksogen adalah merombak bentuk permukaan bumi hasil bentukan dari tenaga endogen. Bukit atau tebing tadi yang terbentuk hasil tenaga endogen terkikis oleh angin, sehingga dapat mengubah bentuk permukaan bumi. Secara umum tenaga eksogen berasal dari 3 sumber, yaitu:
1.      Atmosfere, yaitu perubahan suhu dan angin.
2.      Air yaitu bisa berupa aliran air, siraman hujan, hempasan gelombang laut, gletser dan sebagainya.
3.      Organisme yaitu berupa jasad renik, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia.






BAB III
PEMBAHASAN

A.               Bentuk-bentuk Muka Bumi di Daratan

Coba Anda perhatikan bentuk permukaan bumi di sekitar tempat tinggal Anda. Mungkin Anda berada di daerah pegunungan, gunung, bukit, dataran tinggi, dataran rendah,lembah, ngarai/canyon, atau bentuk lainnya. Seperti telah dijelaskan dalam bahasansebelumnya, perbedaan bentuk muka bumi ini disebabkan oleh tenaga endogen dan eksogen.
1.      Gunung
Anda pernah melihat gunung atau mungkin mendakinya. Jika dipandang dari kejauhan gunung sungguh pemandangan yang indah. Gunung adalah bentuk muka bumi yang berbentuk kerucut atau kubah yang berdiri sendiri. Pada beberapa gunung ditemukan juga yang bersambung dengan gunung lainnya, namun bentuk terpisahnya masih jelas.
Umumnya gunung merupakan gunung berapi. Gunung berapi ini ada yang masih utuh dengan kepundan di tengahnya, misalnya gunung Ciremai, gunung Muria,gunung Dompo Batang, dan banyak lagi gunung lainnya. Ada pula gunung berapi yang hanya merupakan sisa dari gunung api lama yang telah terpotong-potong oleh letusan yang hebat pada masa lampau, misalnya gunung Burangrang yang merupakan sisa gunung api Sunda di Jawa Barat, dan Pulau Sertung yaitu bagian sisi gunung Krakatau.

2.      Pegunungan
Apa bedanya antara gunung dan pegunungan? Tadi telah dijelaskan di atas bahwa gunung merupakan bentuk muka bumi yang menjulang tinggi berbentuk kerucut atau kubah dan berdiri sendiri. Sedangkan pegunungan merupakan suatu jalur memanjang yang berhubungan antara puncak yang satu dengan puncak lainnya,misalnya Pegunungan Yura di Prancis dan Pegunungan Panini di Inggris. Di Indonesia juga banyak ditemukan pegunungan. Coba Anda diskusikan dengan teman, pegunungan yang ada di Indonesia. Benar jawaban Anda, pegunungan dimaksud diantaranya Bukit Barisan di Sumatera.
Apa yang menyebabkan terjadinya pegunungan? Pegunungan terbentuk pada waktu terjadinya gerak kerak bumi yang dalam dan luas. Karena itu daerah pegunungan biasanya relatif luas. Secara sederhana dapat kita membedakan pegunungan tua dan pegunungan muda. Pegunungan tua merupakan pegunungan yang relatif rendah dengan puncaknya yang relatif tumpul dan lerengnya landai. Misalnya Pegunungan Skandinavia dan Pegunungan Australia Timur yang terbentuk pada zaman Primer (Paleozoikum). Sedangkan pegunungan muda pada umumnya tinggi dengan puncaknya yang runcing dan lerengnya relatif curam. Pegunungan lipatan yang paling muda adalah hasil pengangkatan zaman tertier, misalnya Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik.
a.       Pegunungan Lipatan
Apa yang menyebabkan terjadinya pegunungan? Pegunungan terbentuk pada waktu terjadinya gerak kerak bumi yang dalam dan luas. Karena itu daerah pegunungan biasanya relatif luas. Secara sederhana dapat kita membedakan pegunungan tua dan pegunungan muda. Pegunungan tua merupakan pegunungan yang relatif rendah dengan puncaknya yang relatif tumpul dan lerengnya landai. Misalnya Pegunungan Skandinavia dan Pegunungan Australia Timur yang terbentuk pada zaman Primer (Paleozoikum). Sedangkan pegunungan muda pada umumnya tinggi dengan puncaknya yang runcing dan lerengnya relatif curam. Pegunungan lipatan yang paling muda adalah hasil pengangkatan zaman tertier, misalnya Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik.

b.      Pegunungan oleh pengangkatan kerak bumi
Ada pegunungan yang disebabkan oleh pengangkatan kerak bumi.Pengangkatan kerak bumi ini khususnya sepanjang garis sesar atau garis retakan. Oleh karena itu gunung ini disebut gunung bungkah atau horst. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini!
                 
c.       Pegunungan Sisa
Kenapa disebut pegunungan sisa? Pegunungan ini terjadi apabila pegunungan yang tinggi terkikis oleh denudasi dalam jangka waktu yang lama. Gunung semacam ini sering juga disebut gunung denudasi atau gunung relik. Denudasi adalah peristiwa terbukanya atau terkelupasnya batuan asli pada peristiwa pelapukan.

3.      Dataran Tinggi
Dataran luas yang letaknya di daerah tinggi atau pegunungan disebut dataran tinggi.Dataran tinggi terbentuk sebagai hasil erosi dan sedimentasi. Dataran tinggi dinamakan juga plato (plateau), misalnya Dataran Tinggi Dekkan, Dataran Tinggi Gayo, Dataran Tinggi Dieng, Dataran Tinggi Malang, atau Dataran Tinggi Alas. Dataran tinggi biisa juga terjadi oleh bekas Kaldera luas, yang tertimbun material dari lereng gunung sekitarnya. Misalnya Dataran Tinggi Dieng (Jawa Tengah) yang diduga oleh proses seperti itu.

4.      Dataran rendah
Dataran rendah adalah tanah yang keadaannya relatif datar dan luas sampai ketinggian sekitar 200 m dari permukaan laut. Tanah ini biasanya ditemukan di sekitar pantai, tetapi ada juga yang terletak di pedalaman. Di Indonesia banyak dijumpai dataran rendah, misalnya pantai timur Sumatera, pantai utara Jawa Barat, pantai selatan Kalimantan, Irian Jaya bagian barat, dan lain-lain. Dataran rendah terjadi akibat proses sedimentasi. Di Indonesia dataran rendah umumnya hasil sedimentasi sungai. Dataran rendah ini disebut dataran aluvial. Dataran aluvial biasanya berhadapan dengan pantai landai laut dangkal. Dataran ini biasanya tanahnya subur,sehingga penduduknya lebih padat bila dibandingkan dengan daerah pegunungan.

5.      Lembah
Anda mungkin sering menemukan atau menyebut daerah lembah. Lembah adalah daerah rendah yang terletak di antara dua pegunungan atau dua gunung. Lembah juga merupakan daerah yang mempunyai kedudukan lebih rendah dibandingkan daerah sekitarnya. Lembah di daerah pegunungan lipatan sering disebut sinklin.Lembah di daerah pegunungan patahan disebut graben atau slenk. Sedangkan lembah di daerah yang bergunung-gunung disebut lembah antar pegunungan. Sampai di sini mudah, bukan? Sekarang Anda bersama teman menyebutkan gunung,pegunungan, dataran rendah, dataran tinggi, dan lembah yang ada di propinsimu.Jika sudah selesai, mari kita lanjutkan pada bentuk muka bumi di lautan.

B.                Bentuk Muka Bumi Dilautan
Pernahkah Anda menyelam sampai ke dasar laut? Jika pernah, tentunya Anda bias berceritera bahwa seperti halnya di daratan, bentuk muka bumi di lautan juga tidak rata.Relief dasar laut tidak begitu besar variasinya dibandingkan dengan relief daratan. Hal ini disebabkan karena lemahnya erosi dan sedimentasi. Relief dasar laut terdiri dari
bentukan-bentukan berupa
:a.      Palung laut atau trog adalah daerah ingressi di laut yang bentuknya memanjang.
Contohnya, Palung Mindanau (10.830 meter), Palung Sunda (7.450 meter), dansebagainya.
b.      Lubuk laut atau “basin” terjadi akibat tenaga tektonik, merupakan laut ingressi dan bentuknya bulat. Contohnya, Lubuk Sulu, Lubuk Sulawesi, Lubuk Banda, dan sebagainya.
c.     Gunung laut adalah gunung yang kakinya ada di dasar laut. Kadang-kadang puncak gunung laut muncul tinggi di atas laut. Contohnya, Gunung Krakatau, Maona Loa di Hawaii.
d.     Punggung laut merupakan satuan atau deretan bukit di dalam laut. Contohnya,
punggung laut Sibolga.
e.     Ambang laut atau drempel adalah punggung laut yang memisahkan dua bagian laut atau dua laut yang dalam. Contohnya, Ambang Laut Sulu, Ambang Laut Sulawesi,Ambang Laut Gibraltar, dan sebagainya.

C.               Dampak Positif dan Negatif Tenaga Eksogen dan Endogen
Permukaan bumi selalu berubah karena adanya tenaga yang mengubahnya. Tenaga endogen dan eksogen dalam aktifitasnya sangat mempengaruhi terjadinya bentuk- bentuk di muka bumi. Aktifitas tersebut dapat bersifat positif maupun negatif bagi makhluk hidup di muka bumi khususnya manusia.
Dampak Positif
Tanah sisa letusan gunung api dapat di olah menjadi tanah pertanian yang subur Sebagai dampak positif dari tenaga eksogen dan endogen di antaranya adalah;
1.                  Gunung dapat di jadikan tempat rekreasi yang indah. Daerah pegunungan pada umumnya mempunyai udara yang sejuk dan banyak pepohonan, sehingga sangat cocok untuk tempat peristirahatan.
2.                  Letusan gunung api dalam waktu yang lama dapat menjadikan daerah yang sangat subur bagi pertanian. Daerah yang terkena letusan gunung api pada mulanya akan menjadi daerah yang hangus terbakar. Karena adanya pelapukan yang dilakukan oleh tenaga eksogen, maka lama kelamaan daerah tersebut menjadi daerah yang subur. Tanah hasil pelapukan material gunung yaitu tanah vulkanis.
3.                  Terdapat bahan tambang yang di hasilkan oleh bumi yang berguna bagi kehidupan manusia.
4.                  Gunung sebagai daerah cagar alam dan suaka margasatwa yang di tujukan untuk melindungi flora dan fauna.
Dampak Negatif
Sebagai dampak negatif dari tenaga eksogen dan endogen diantaranya adalah:
·         Gunung yang meletus dapat mengakibatkan terjadinya bencana alam yang hebat;
·         Erosi mengakibatkan lapisan tanah yang subur berkurang atau hilang dan akibatnya tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik;
·         Gempa bumi dapat mengakibatkan kerusankan harta benda bahkan nyawa manusia;
·         Pergerakan lempeng kerak bumi menimbulkan bencana;
·         Abrasi di daerah pantai dapat menyebabkan rusaknya pantai sehingga semakin lama pantai akan menghilang.
Abrasi pantai jika tidak dicegah akan menghilangkan keseimbangan ekosistem pantai
Upaya Penanggulangan
Upaya penanggulangan yang dilakukan untuk menanggulangi tenaga eksogen dan tenaga endogen di antaranya adalah:
1.                  Wilayah yang berdekatan dengan gunung api tidak boleh dijadikan pemukiman;
2.                  Untuk menanggulangi bahan letusan gunung api dibangunlah stasiun pengamat untuk memberikan informasi tentang aktifitas gunung api setiap saat;
3.                  Daerah yang labil terhadap gerakan kulit bumi tidak boleh dijadikan daerah pemukiman;
4.                  Kawasan gas beracun tidak boleh menjadi daerah pertanian dan pemukiman;
5.                  Pembangunan bangunan yang kokoh dilakukan untuk mengurangi akibat terjadinya gempa bumi;
6.                  Pembangunan jalan, rel, dan prasarana umum lainnya harus melihat dan mengkaji alam untuk menghindari daerah-daerah yang labil;
7.                  Penanaman tanaman pelindung dan pembuatan tanggul untuk mengurangi pengikisan;
8.                  Usaha reboisasi dan penghijauan untuk lahan-lahan kritis lebih ditingkatkan;
9.                  Perlu pengamatan yang intensif terhadap gunung api yang masih aktif.
10.              Pembuatan Tanggul merupakan usaha untuk mengatasi abrasi dan erosi



BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat ditarik  kesimpulan sebagai berikut:

Tenaga eksogen dan tenaga endogen merupakan tenaga penyeimbang permukaan bumi dimana tenaga endogen berfungsi sebagai pembuat bukit-bukit dan lembah-lembah dipermukaan bumi sedangkan tenaga eksogen sebagai penstabil dari tenaga endogen tersebut.
Tenaga endogen lebih banyak menimbulkan bahaya bagi umat manusia dibandingkan
dengan tenaga eksogen.


- Copyright © Kambing Liwa - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -