BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Geografi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari persamaan dan perbedaan geosfer dengan menggunakan
pendekatan kelingkungan dan kewilayahan dalam kontek keruangan. Ilmu geografi
memiliki ciri khas tersendiri yaitu menggambarkan tentang segala sesuatu
aktivitas alam maupun manusia yang saling berhubungan satu sama lainnya. Dalam
ilmu grografi ada yang disebut dengan paham determinisme dan posibilisme. Paham
determinis adalah paham yang menganggap bahwa manusia dipengaruhi penuh oleh
kondisi alam sehingga segala aktivitas manusia ditentukan oleh kondisi alam.
Sedangkan paham posibilis adalah paham dimana manusia adalah makhluk yang
berakal. Dengan kemampuan akalnya itu manusia mampu merespon apa yang diberikan
oleh alam. Pada faham ini juga disebutkan bahwa alam tidak selamanya mampu
mendikte setiap kehidupan dan aktivitas manusia, namun alam memberikan berbagai
alternatif (pilihan) dan manusia menanggapi setiap pilihan yang diberikan oleh
alam tersebut.
Dalam berkehidupan,
manusia memang tidak akan pernah lepas oleh pengaruh alam. Alam akan
mempengaruhi aktivitas manusia sehari-hari baik yang bersifat negatif maupun
posotif. Berifat positf ketika alam membeikan andil atau keuntungan bagi
manusia seperti hasil alam yang melimpah sehingga dapat membantu
kesejahteraannya, kemudian alam juga dapat berubah menjadi merugikan saat
alam mengeluarkan kekuatannya dengan bencana-bencana yang ditimbulkan dan
manusia tidak bisa berbuat apa-apa, manusia hanya mampu menghindar dan
meniminimalisir kerugian yang ditimbulkan.
Bencana adalah peristiwa
atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor
nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Efek yang ditimbulkan dari bencana alam maupun non alam bersifat merusak dan
merugikan apapun yang ada di sekitarnya. Banyak sekali jenis-jenis bencana alam
yang ada di dunia ini, salah satunya adalah banjir yang diakibatkan oleh
meluapnya sungai atau pasangnya air laut, curah hujan yang tinggi dan lain
sebagainya. Seperti halnya di jakarta yang selalu terkena banjir setiap
tahunya, wilayah jakarta merupakan daerah dataran rendah yang sangat berpotensi
untuk terkena banjir.
Hingga kini banjir pun
belum berhenti meyerang Jakarta. Apalagi ketika musim penghujan telah tiba.
Oleh karena banjir yang terus menerus melanda sebagian wilayah di Jakarta kini
kota Jakarta telah terkenal dengan Kota Banjir. Walau demikian warga Jakarta
tidak berhenti mencoba menanggulangi banjir di Ibukota tercinta ini.
Sehubungan dengan cara
untuk mencoba menanggulangi banjir tersebut, maka berbagai masalah penyebab
banjir pun mulai muncul dari masalah sampah, curah hujan yang tinggi, peluapan
air yang berlebihan, pecahnya bendungan sungai, serapan air yang buruk, hingga
pemukiman liar dan pemukiman padat penduduk. Dan warga yang terkena banjir
selalu mengambil strategi sendiri untuk menanggulangi banjir ketika banjir
datang ke rumah mereka.
Oleh sebab itu penulis
di sini tertarik untuk membahas makalah yang berjudul “Penanganan Pasca Banjir
Serta Upaya Menanggulangi Banjir di Jakarta
B. Rumusan
Masalah
1. Dampak
apa sajakah yang akan ditimbulkan dari bencana banjir di Jakarta?
2. Bagaimanakah
cara meminimalisir dan menanggulangi banjir di jakarta
C. Tujuan
Makalah
1. Untuk
mengetahui dampak yang ditimbulkan dari bencana banijr di Jakarta.
2. Untuk
mengetahui cara meminimalisir dan menanggulangi banjir di jakarta.
D. Kegunaan
Makalah
1. Dapat
mengetahui dampak yang ditimbulkan dari bencana banijr di Jakarta.
2. Dapat
mengetahui cara meminimalisir dan menanggulangi banjir di jakarta.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dampak
yang di Timbulkan Akibat Banjir di Jakarta
Secara alamiah, banjir
adalah proses alam yang biasa dan merupakan bagian penting dari mekanisme
pembentukan dataran di Bumi kita ini. Melalui banjir, muatan sedimen
tertransportasikan dari daerah sumbernya di pegunungan atau perbukitan ke
daratan yang lebih rendah, sehingga di tempat yang lebih rendah itu terjadi
pengendapan dan terbentuklah dataran. Melalui banjir pula muatan sedimen
tertransportasi masuk ke laut untuk kemudian diendapkan diendapkan di tepi
pantai sehingga terbentuk daratan, atau terus masuk ke laut dan mengendap di
dasar laut. Banjir yang terjadi secara alamiah ini sangat ditentukan oleh curah
hujan.
Perlu benar kita sadari
bahwa banjir itu melibatkan air, udara dan bumi. Ketiga hal itu hadir di alam
ini dengan mengikuti hukum-hukum alam tertentu yang selalu dipatuhinya.
Seperti: air mengalir dari atas ke bawah, apabila air ditampung di suatu tempat
dan tempat itu penuh sedang air terus dimasukkan maka air akan meluap, dan
sebagainya.
Karena manusia dapat
mempengaruhi debit aliran permukaan dan dapat mempelajari karakter aliran
sungai, maka berkaitan dengan banjir kita dapat mengatakan bahwa manusia dapat
memilih takdirnya sendiri. Dampak yang di timbulakan oleh banjir antara lain
yaitu:
1. Merugikan
Secara Umum
Banjir yang
terjadi selalu menimbulkan kerugian bagi mereka yang terkena banjir
baik secara langsung maupun tidak langsung yang dikenal sebagai dampak banjir.
Dampak banjir akan dialami langsung oleh mereka yang rumah atau
lingkungannya terkena air banjir. Jika banjir berlangsung lama akan sangat
merugikan karena aktivitas akan banyak terganggu. Segala aktivitas tidak nyaman
dan lingkungan menjadi kotor yang berdampak kurangnya sarana air bersih dan
berbagai penyakit mudah sekali menjangkiti warga yang terserang banjir.
2. Munculnya
berbagai jenis penyakit
Dampak banjir yang
terjadi sering kali menganggu kesehatan lingkungan dan kesehatan warga.
Lingkungan tidak sehat karena segala sampah dan kotoran yang hanyut seringkali
mencemari lingkungan. Sampah-sampah terbawa air dan membusuk mengakibatkan
penyakit gatal-gatal di kulit, dan lalat banyak beterbangan karena sampah yang
membusuk sehingga sakit perut juga banyak terjadi. Sumber air bersih tercemar
sehingga mereka yang terkena banjir kesulitan air bersih dan mengkonsumsinya
karena darurat, sebagai penyebab diare.
3. Mematikan
usaha
Dampak banjir memang
luar biasa luas. Rumah bisa rusak gara-gara terendam banjir. Barang-barang
perabotan rumah tangga jika tidak segera diselamatkan bisa hanyut dan rusak
pula. Yang lebih parah jika penduduk yang memiliki usaha rumahan bisa terganggu
aktivitas produksinya sehingga mengakibatkan kerugian.
Kerugian akibat tidak bisa produksi berdampak pada karyawan yang bergantung
nasib pada usaha tersebut. Kerugian tidak berjalannya produksi bisa kehilangan
pelanggan, kemacetan modal serta kerusakan alat gara-gara banjir. Jika terus
menerus situasi terjadi demikian mengakibatkan macetnya ekonomi kerakyatan yang
kemudian berdampak pada semakin meningkatnya masalah sosial di lingkungan
masyarakat yang sering di landa banjir.
B. Cara
menanggulangi dan meminimalisir banjir di Jakarta
Bila ingin mencari cara
menanggulangi banjir, yang harus kita lihat terlebih dahulu adalah mengapa
banjir bisa datang. Banjir bisa terjadi sebenarnya karena ulah manusia sendiri.
Lihat saja, di kota-kota besar, sungai yang sebenarnya berfungsi untuk
menampung air disalahgunakan untuk menampung sampah. Di sekitar sungai
tersebut, bahkan, dijadikan permukiman.
Kondisi tersebut
diperparah dengan kurangnya pepohonan yang berfungsi sebagai jantung kota. Bisa
kita hitung sendiri, kira-kira berapakah perbandingan antara hutan kota dengan
gedung-gedung bertingkat. Ibarat rumah, kota-kota yang rawan banjir tersebut
adalah rumah yang tidak memiliki atap dan jendela. Saat badai menyerang,
otomatis tidak ada perlindungan sama sekali.
Berikut ini beberapa cara untuk menanggulangi banjir :
1. Memfungsikan
sungai dan selokan sebagaimana mestinya. Sungai dan selokan adalah tempat
aliran air, jangan sampai fungsinya berubah menjadi tempat sampah.
2. Larangan
membuat rumah di dekat sungai. Biasanya, yang mendirikan rumah di dekat sungai
adalah para pendatang yang datang ke kota besar hanya dengan modal nekat.
Akibatnya, keberadaan mereka bukannya membantu peningkatan perekonomian. Malah
sebaliknya, merusak lingkungan. Itu sebabnya, pemerintah seharusnya tegas,
melarang membuat rumah di dekat sungai dan melarang orang-orang tanpa tujuan
tidak jelas datang ke kota dalam jangka waktu lama (untuk menetap).
3. Menanam
pohon
Pohon adalah salah satu penopang kehidupan di suatu kota. Bayangkan, bila
sebuah kota tidak memiliki pohon sama sekali. Apa yang akan terjadi, Pohon
selain sebagai penetralisasi pencemaran udara di siang hari, sebagai pengikat
air di saat hujan melalui akar-akarnya. Bila sudah tidak ada lagi pohon, bisa
dibayangkan apa yang akan terjadi bila hujan tiba Cara menanggulangi banjir
tersebut bisa dilakukan saat ini juga.
Jenis-jenis
bencana alam
1.BANJIR
Banjir adalah peristiwa yang
terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan,banjir disebabkan
volume air di suatu badan air seperti sungai dan danau meluap karena
curah hujan yang tinggi dan tidak lancarnya jalan air yang di karnakan oleh
sampah – sampah membuat jebolnya bendungan sehingga air keluar dari batas
alaminya.
2.GUNUNG MELETUS
Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi
akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang
bertekanan tinggi.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan
suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma
yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa
mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat
menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa
membanjiri sampai sejauh radius 90 km.
3.GEMPA BUMI
Gempa
bumi adalah getaran atau guncangan
yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam
secara tiba-tiba yangmenciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi).. Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan
oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan
itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut
tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi
akan terjadi.
4.ANGIN TOPAN/ANGIN PUTING BELIUNG
Angin
puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam
yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit. Orang
awam menyebut angin puting beliung adalah angin “Leysus”, di daerah Sumatera
disebut “Angin Bohorok” dan masih ada sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada
di Amerika yaitu “Tornado” mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam dan
berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari atau
sore hari pada musim pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang
diterjangnya, karena dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan
terlempar.
5.TANAH LONGSOR
Longsor atau
sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang
terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan
berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah.
Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong
dan faktor pemicu.
6.KEBAKARAN HUTAN
Kebakaran liar, atau juga kebakaran hutan, kebakaran vegetasi,
kebakaran rumput, atau kebakaran semak, adalah sebuah kebakaran yang terjadi
di alam
liar,
tetapi dapat juga memusnahkan rumah-rumah atau sumber daya pertanian. Penyebab
umum termasuk petir, kecerobohan manusia, danpembakaran.
Kebakaran hutan dalam bahasa Inggris berarti "api liar" yang
berasal dari sebuah sinonim dari Api Yunani,
sebuah bahan seperti-napalm yang
digunakan di Eropa Pertengahan
sebagai senjata maritim.
7.TSUNAMI
Tsunami adalah perpindahan badan air yang
disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba.
Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang
berhiposentrum di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah
laut, atau atau hantaman meteor di laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke
segala arah.
8.PEMANASAN GLOBAL/GLOBAL WARMING
Pengertian Pemanasan Global Warming - Pemanasan
global adalah peristiwa meningkatnya suhu rata-rata atmosfer bumi,
laut dan daratan bumi. Temperature rata-rata bumi secara global meningkat 0.74
± 0.18 °C selama seratus tahun terakhir.Pemanasan Global Warming disebabkan
oleh efek rumah kaca, efek timbal balik, variasi matahari.
A.Wilayah Rawan Bencana Alam
Wilayah
rawan bencana (hazard region) adalah suatu kawasan dipermukaan bumi yang rawan
bencana alam akibat prose alam maupun non-alami. Kerawanan bencana (hazard
vulnerability) adalah tingkat kemungkinan suatu objek bencana untuk mengalami
gangguan akibat bencana alam.
Upaya untuk menanggulangi bencana alam ialah
mengidentifikasi wilayah rawan bencana alam dengan cara memetakan wilayah rawan
bencana dan risiko bencana.
Prinsip dasar pemetaan wilayah rawan bencana
alam antara lain :
ü Menganalisis jenis dan sebaran wilayah
rawan bencana.
ü Mengkaji sejarah atau peristiwa
bencana alam yang pernah terjadi sebelumnya disuatu wilayah.
ü Menentukan zona dan tingkat bahaya
dalam bencana.
ü Menentukan elemen yang paling rawan
terkena bencana alam.
ü Memperkirakan risiko kerusakan akibat
bencana alam.
B.Fungsi Pemetaan Wilayah Rawan Bencana Alam
Fungsi
pemetaan wilayah rawan bencana antara lain sebagai berikut :
a. Menentukan rencana
tindak lanjut atas wilayah yang berpotensi tinggi terkena bencana alam. Rencana
tindak yang dapat dilakukan :
ü Mitigasi bencana dan kesiap
siagaan dalam menghadapi bencana alam.
ü Sistem pemauntauan.
ü Sistem peringatan dini.
ü Pembuatan rencana kontijensi
(Jalur dan lokasi evakuasi bencana alam)
ü Pelaksanaan tanggap darurat.
(emergency response)
1. Wilayah Rawan Bencana
Alam Gempa
Gempa
bumi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia
bebas
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan
yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba
yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi
biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng
bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa bumi yang
di alami selama periode waktu. Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. momentmagnitudo adalah
skala yang paling umum di mana gempa bumi terjadi untuk seluruh dunia.skala rickter adalah
skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada
skala besarnya lokal 5 magnitude. kedua skala yang sama selama rentang angka
mereka valid. gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat
dan besar nya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang
luas, tergantung pada kedalaman gempa. Gempa bumi terbesar bersejarah besarnya
telahvlebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa bumi besar
terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah gempa Jepang
terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada
modifikasi Skala Mercalli .
Tipe gempa bumi
1. Gempa
bumi vulkanik ( Gunung Api ) ; Gempa
bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum
gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan
timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempa bumi
tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
2. Gempa bumi tektonik ; Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas
tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang
mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar.
Peta penyebarannya mengikuti pola dan aturan
yang khusus dan menyempit, yakni mengikuti pola-pola pertemuan lempeng-lempeng
tektonik yang menyusun kerak bumi. Dalam ilmu
kebumian (geologi), kerangka
teoretis tektonik lempeng merupakan postulat untuk menjelaskan
fenomena gempa bumi tektonik yang melanda hampir seluruh kawasan, yang
berdekatan dengan batas pertemuan lempeng tektonik.
Gempa
bumi tumbukan ; Gempa bumi ini
diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi, jenis gempa
bumi ini jarang terjadi
Gempa
bumi runtuhan ; Gempa bumi ini biasanya
terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini
jarang terjadi dan bersifat lokal.
Gempa bumi
buatan ; Gempa bumi buatan adalah gempa bumi
yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir
atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
Penyebab terjadinya gempa bumi
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari
pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan
yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai
pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran
lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materilapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia diZambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi
Pemetaan Wilayah rawan gempa bumi di Indonesia
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materilapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia diZambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi
Pemetaan Wilayah rawan gempa bumi di Indonesia
a. Wilayah
sangat aktif, memiliki magnitudo lebih dari 8 skala ritcher.
b. Wilayah
aktif, memiliki magnitudo 8-7 skala ritcher.
c. Wilayah
lipatan dan retakan, memiliki magnitudo kurang dari 7 skala ritcher.
d. Wilayah
lipatan dengan/tanpa retakan ,memiliki magnitudo kurang dari 7 skala ritcher.
e. Wilayah
gempa kecil, memiliki magnitudo kurang dari 5 skala ritcher.
f. Wilayah
stabil, yaitu wilayah yang tidak pernah mengalami gempa (tidak ada catatan
sejarah gempa).
Tips Menghadapi Gempa Bumi
Bila berada didalam rumah:
Jangan panik dan jangan berlari keluar,
berlindunglah dibawah meja atau tempat tidur.
Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan
bantal atau benda lainnya.
Jauhi rak buku, almari dan jendela kaca.
Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin
runtuh, benda-benda yang tergantung di dinding dsb.
Bila berada di luar ruangan:
Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing
terjal, pusat listrik dan tiang listrik, papan reklame, pohon yang tinggi, dsb.
Usahakan dapat mencapai daerah yang terbuka.
Jauhi rak-rak dan jendela kaca.
Bila sedang mengendarai kendaraan:
Segera hentikan di tempat yang terbuka.
Jangan berhenti di atas jembatan atau dibawah
jembatan layang/jembatan penyeberangan.
Jangan menggunakan lift saat terjadi
gempabumi atau kebakaran. Lebih baik menggunakan tangga darurat
Jika anda merasakan getaran gempabumi saat
berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol
Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat
keamanannya dan mengungsilah
Jika anda terjebak dalam lift, hubungi
manajer gedung dengan menggunakaninterphone jika tersedia
UPAYA-UPAYA PENANGGULANGAN DAN PENCEGAHAN
BENCANA ALAM
Kerusakan
lingkungan semakin hari semakin terlihat jelas. Perlu kitanya kita memikirkan
upaya apa saja yang akan kita lakukan untuk memperbaiki lingkungan kita agar
terciptanya K3 (ketertiban, kebersihan, dan keindahan). Langkah awal melakukan
perbaikan dapat dilakukan dengan cara memperhatikan keadaan lingkungan sekitar
kita dahulu, baru kemudian lingkup nasional.
A. Upaya-upaya Penanggulangan Bencana Alam
·
Mitigasi
Mitigasi dapat juga diartikan sebagai penjinak bencana
alam, dan pada prinsipnya mitigasi adalah usaha-usaha baik bersifat persiapan
fisik, maupun non-fisik dalam menghadapi bencana alam. Persiapan fisik dapat
berupa penataan ruang kawasan bencana dan kode bangunan, sedangkan persiapan
non-fisik dapat berupa pendidikan tentang bencana alam.
·
Menempatkan Korban di
Suatu Tempat yang Aman
Menempatkan
korban di suatu tempat yang aman adalah hal yang mutlak diperlukan. Sesuai
dengan deklarasiHyogo yang ditetapkan pada Konferensi
Dunia tentang Pengurangan Bencana, di Kobe, Jepang,pertengahan
Januari 2005 yang lalu. Berbunyi : “Negara-negara mempunyai tanggung
jawab utama untuk melindungi orang-orang dan harta benda yang berada dalam
wilayah kewenangan dan dari ancaman dengan memberikan prioritas yang tinggi
kepada pengurangan resiko bencana dalam kebijakan nasional, sesuai dengan
kemampuan mereka dan sumber daya yang tersedia kepada mereka”.
·
Membentuk Tim
Penanggulangan Bencana
·
Memberikan
Penyuluhan-penyuluhan
·
Merelokasi Korban
Secara Bertahap
Akibat
kompleknya permasalahan pascabencana, maka dibuatlah panduan internasional
mengenai prinsip-prinsip perlindungan pengungsi. Sebagai contoh, misalnya pasal
18 ayat (2) , Pasal 23 dinyatakan setiap manusia memiliki hak atas pendidikan
ayat (1) dan pada ayat (2) dan masih banyak lagi pasal lain yang menekankan
perlunya ditindaklanjuti pemberian perlindungan terhadap para pengungsi, baik
yang disebabkan oleh bencana alam atau ulah manusia, termasuk konflik
bersenjata atau perang.
B. Upaya-Upaya Pencegahan Bencana Alam
· Membuat Pos Peringatan Bencana
Salah satu
upaya yang keudian dapat diupayakan adalah dengan mendirikan pos peringatan
bencana, pos inilah yang nantinya menentukan warga masyarakat bisa kembali
menempati tempat tinggalnya atau tidak.
· Membisaakan Hidup Tertib dan Disiplin
Perlu pola
hidup tertib, yaitu dengan menegakkan peraturan-peraturan yang berhubungan
dengan pelestarian lingkungan hidup. Asal masyarakat menaatinya, berarti
setidaknya kita telah berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan. Masyarakat
juga harus disiplin.
· Memberikan Pendidikan tentang Lingkungan Hidup
Faktor ini
telah dipertegas dalam Konferensi Dunia tentang Langkah Pengurangan Bencana
Alam, yang diselenggarakan lebih dari stu dasawarsa silam, 23-27 Mei 1994 di
Yokohama, Jepang. Forum ini, pada masa itu merupakan forum terbesar tentang
bencana alam yang pernah diselenggarakan sepanjang sejarah. Tercatat lebih dari
5.000 peserta hadir yang berasal dari 148 negara.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Bencana alam adalah konsekuensi
dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti letusan gunung,
gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan
manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan
kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian
yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari
bencana dan daya tahan mereka.
Klasifikasi bencana alam
berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1.
Bencana alam
geologis
2.
Bencana alam
klimatologis
3.
Bencana alam
ekstra-terestrial
Sedangkan macam- macam
bencana alam yang ada di sekitar kita adalah sebagai berikut:
·
Pemanasan
Global
·
Gempa bumi
·
Gunung
meletus
·
Kebakaran
liar
·
Banjir
·
Tsunami
·
Bencana alam
terkait cuaca
·
Tornado
·
Kemarau
Besarnya potensi kerugian juga
tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam
bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi
mengakhiri peradaban umat manusia.