BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Seandainya kita berada di dalam ruang angkasa beribu-ribu kilometer jauhnya dari planet kita anda akan melihat bumi itu seperti bola kecil sekali yang bergerak sepanjang lintasan luas di sekeliling sebuah bintang yang mungkin anda kenal sebagai Matahari. Anda juga akan melihat bahwa pada berbagai jarak pada matahari, delapan planet berjalan kea rah yang sama sepanjang lintasan sirkuler di sekeliling matahari.
Pada dasarnya matahari merupakan salah satu bintang yang berada di tata surya dan menjadi pusatnya. Matahari termasuk bintang karena dapat menghasilkan energi cahaya sendiri. Cahaya matahari dibandingkan bintang yang lain terasa lebih cemerlang. Hal itulah yang menyebabkan pada waktu siang hari kita tidak dapat melihat bintang selain matahari.
Matahari menjadi pusat dan induk tata surya kita. Benda langit ini adalah sebuah bintang sejati. Matahari merupakan sebuah bintang yang sebenarnya hanyabiasa-biasa saja. Matahari berukuran sedang, banyak bintang yang lain yang lebih besar, lebih berat, lebih panas, dan cahaya lebih cerah lagi. Matahari tampak jauh lebih besar karena letaknya jauh lebih dekat kita dari pada bintang-bintang lainnya. Jauhnya kira-kira 149.600.000 km. bintang yang terdekat lainnya adalah bintang Alpha Centuri, Jauhnya lebih dari 40.000.000.000.000 km.

1.2  Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini yaitu :
2        Apa pengertian matahari ?
3        Bagaimana terbentuknya Matahari ?
4        Bagaimana peredaran Matahari ?
5        Bagaimana dimensi Matahari ?
6        Bagaimana kepadatan Matahari ?

1.3  Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu ?
1        Mengetahui  pengertian matahari
2        Mengetahui terbentuknya Matahari
3        Mengetahui Peredaran Matahari 
4        Mengetahui dimensi Matahari
5        Mengetahui kepadatan Matahari


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian matahari
Matahari adalah bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan helium. Matahari termasuk bintang berwarna putih yang berperan sebagai pusat tata surya. Seluruh komponen tata surya termasuk 8 planet dan satelit masing-masing, planet-planet kerdil, asteroid, komet, dan debu angkasa berputar mengelilingi Matahari. Di samping sebagai pusat peredaran, Matahari juga merupakan sumber energi untuk kehidupan yang berkelanjutan. Panas Matahari menghangatkan bumi dan membentuk iklim, sedangkan cahayanya menerangi Bumi serta dipakai oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Tanpa Matahari, tidak akan ada kehidupan di Bumi karena banyak reaksi kimia yang tidak dapat berlangsung.
Matahari menjadi pusat dan induk tata surya kita. Benda langit ini adalah sebuah bintang sejati. Matahari merupakan sebuah bintang yang sebenarnya hanyabiasa-biasa saja. Matahari berukuran sedang, banyak bintang yang lain yang lebih besar, lebih berat, lebih panas, dan cahaya lebih cerah lagi. Matahari tampak jauh lebih besar karena letaknya jauh lebih dekat kita dari pada bintang-bintang lainnya. Jauhnya kira-kira 149.600.000 km. bintang yang terdekat lainnya adalah bintang Alpha Centuri, Jauhnya lebih dari 40.000.000.000.000 km.
Nicolaus Copernicus adalah orang pertama yang mengemukakan teori bahwa Matahari adalah pusat peredaran tata surya pada abad 16. Teori ini kemudian dibuktikan oleh Galileo Galilei dan pengamat angkasa lainnya. Teori yang kemudian dikenal dengan nama heliosentrisme ini mematahkan teori geosentrisme (bumi sebagai pusat tata surya) yang dikemukakan oleh Ptolemeus dan telah bertahan sejak abad ke dua sebelum masehi. Konsep fusi nuklir yang dikemukakan oleh Subrahmanyan Chandrasekhar dan Hans Bethe pada tahun 1930 akhirnya dapat menjelaskan apa itu Matahari secara tepat.

2.2 Susunan Tubuh Matahari
Struktur umum matahari dapat di bagi dua, yaitu :
6        Atmosfer pada bagian luar
7        Interiornya
Struktur dalam atau yang disabut interior merupakan bagian yang tidak terlihat langsung yang terdiri atas inti, lapisan radiatif dan konveksi. Penamaan kedua lapisan terluar sesuai dengan cara energy dihantarkna keluar bumi yaitu secara radiatif dan konvektif. Sementara itu atmosfer matahari terbagi menjadi tiga daerah utama yaitu :
8        Fotosfer
9        Kromosfer
10    Korona
Lapisan atmosfer merupakan daerah yang dapat terlihat langsung oleh mata. Meskipun demikan, mata manusia berkerja dalam riak panjang gelombang yang terbatas, yaitu daerah kasat mata (white-light) sehingga diperlukan berbagai alat bantu dan penapis untuk melihat aktivitas atau kenampakan matahari diluar keterbatasan tersebut untuk menguraingi intensitasnya.
Untuk dapat melihat matahari sekaligus aktivitasnya dalam setiap lapisan atmosfer, dapat dipakai berbagai macam jenis filter. Salah satunya ialah dengan filter yang bekerja dalam riak panjang panjang gelombang tampak yang mengurangi intensitas atau kuat cahayanya 1/100.000 kali. Kepekatan tersebut aman untuk melihat matahari dengan mata telanjang secara langsung. Lapisan yang terlihat ini yaitu lapisan fotosfer.
Struktur matahari dibagi dalam berikut :

2.2.1 Inti atau Bagian Dalam Matahari (Core)
Inti merupakan bagian yang terbesar pada bola gas ini. Inti adalah area terdalam dari Matahari yang memiliki suhu sekitar 20 juta derajat Fahrenheit. Berdasarkan perbandingan radius/diameter, bagian inti berukuran seperempat jarak dari pusat ke permukaan dan 1/64 total volume Matahari. Kepadatannya adalah sekitar 150 g/cm3. Suhu dan tekanan yang sedemikian tingginya memungkinkan adanya pemecahan atom-atom menjadi elektron, proton, dan neutron. Neutron yang tidak bermuatan akan meninggalkan inti menuju bagian Matahari yang lebih luar.
Sementara itu, energi panas di dalam inti menyebabkan pergerakan elektron dan proton sangat cepat dan bertabrakan satu dengan yang lain menyebabkan reaksi fusi nuklir (sering juga disebut termonuklir). Inti Matahari adalah tempat berlangsungnya reaksi fusi nuklir helium menjadi hidrogen. Energi hasil reaksi termonuklir di inti berupa sinar gamma dan neutrino memberi tenaga sangat besar sekaligus menghasilkan seluruh energi panas dan cahaya yang diterima di Bumi. Energi tersebut dibawa keluar dari Matahari melalui radiasi.
11    Zona radiatif adalah lapisan yang menyelubungi bagian inti. Lapisan ini mempunyai suhu dari dalam ke luar adalah sekitar tujuh juta sampai dua juta derajat celsius.
12    Zona konvektif adalah lapisan yang suhunya sudah menurun. Suhu lapisan ini sekitar dua juta derajat celcius. Setelah keluar dari zona radiatif, atom-atom bagian inti ini akan bergerak menuju lapisan yang lebih luar dengan suhu yang lebih rendah. 

2.2.2 Permukaan (atau kulit) Matahari disebut (Fotosfer)
Dari sinilah datangnya sinar cahaya yang dapat kita saksikan setiap saat sehingga matahari tampak bercahaya terang memutih seperti piringan perak. Di bagian pinggir bulatan itu cahaya fotosfer tidak begitu silau. Hal ini menjelaskan bahwa fotosfer terdiri atas gas-gas , bukan benda padat atau pun cair.
Fotosfer atau permukaan Matahari meliputi wilayah setebal 500 kilometer dengan tempratur 6.000 derajat Kelvin. Sebagian besar radiasi Matahari yang dilepaskan keluar berasal dari fotosfer. Energi tersebut diobservasi sebagai sinar Matahari di Bumi, 8 menit setelah meninggalkan Matahari.
Pada kenyataannya, permukaan dari fotosfer bukanlah bidang yang rata, tetapi berbintik-bintik (berbutir-butir) besar kecil yang disebut granulasi fotosfer. Penyelidikan yang lebih teliti dengan tropong menyatakan bahwa fotosfer tidakklah rata, tetapi menunjukan bagian-bagian yang lebih tinggi yang seakan-akan merupakan obor fotosfer (faculae)

13                Atmosfer Matahari
14    Lapisan Pembalikan
Lapisan ini merupakan lapisan gas pijar yang dingin. Terdiri atas berbagai macam jenis logam. Sewaktu terjadi gerhana matahari maka spektrum selubung gas ini jelas kelihatan.
15    Kromosfer
Kromosfer adalah lapisan di atas fotosfer, merupakan lapisan gas yang sangat panas dan renggang yang menyelubungi matahari.  Warna dari kromosfer biasanya tidak terlihat karena tertutup cahaya yang begitu terang yang dihasilkan fotosfer. Namun saat terjadi gerhana Matahari total, di mana bulan menutupi fotosfer, bagian kromosfer akan terlihat sebagai bingkai berwarna merah di sekeliling Matahari. Warna merah tersebut disebabkan oleh tingginya kandungan helium di sana. Penyelidikan tentang spektrum kromosfer memberikan keterangan adanya zat cair, helium, dan kalsium didalamnya.
16    Korona
Korona merupakan lapisan terluar dari Matahari. Lapisan ini berwarna putih, namun hanya dapat dilihat saat terjadi gerhana karena cahaya yang dipancarkan tidak sekuat bagian Matahari yang lebih dalam. Saat gerhana total terjadi, korona terlihat membentuk mahkota cahaya berwarna putih di sekeliling Matahari. Lapisan korona memiliki tempratur yang lebih tinggi dari bagian dalam Matahari dengan 1.000.000 derajat Fahrenheit.

2.2.4 Permukaan Matahari
Mungkin tampak aneh jika kita membicarakan permukaan sebuah bola gas seperti matahari. Akan tetapi, memang ada suatu lapisan permukaan yang mempunyai batas tertentu merupakan bagian matahari yang dapat kita lihat. Lapisan ini yaitu fotosfer.
Fotosfer merupakan daerah yang mempunyai kedalaman 320 km, kedalaman yang kurang dari 1/2000 jari-jari matahari. Dahulu fotosfer dianggap sebagai sebuah bola cahaya yang seragam dan sempurna. Akan tetapi, para pengamat pada zaman dahulu bahkan melihat berbagai noda di fotosfer. Pada awal tahun 1600-an Galileo galilie yaitu ilmuwan asal itali merupakan orang pertama yang melakukan penelaahan tentang matahari dan noda-nodanya dengan bantuan teleskop. Yang disebut noda-noda matahari ini ialah tambahan –tamabahan tak teratur dan gelap. Noda-noda itu dianggap sangat penting, tetapi dalam beberapa hal masih merupakan cirri-ciri yang masih penuh misteri.

Disamping noda-noda matahari, permukaan matahari juga memperlihatkan dua ciri utama yaitu :
17    Daerah-daerah yang tak teratur yang disebut fakula
18    Sebuah jaringan sel halus yang disebut granulasi fotosfer

Fakula merupakan daerah yang panas dan menyala terbentuk dari tanda tanda kecil yang terang sekali sampai dengan corengan-corengan yang besar sekali. Fakula ini mirip dengan plage dalam kromosfer.
Fakula mempunyai susunan butir-butir kasar. Banyak ahli astronomi menganggap bahwa fakula merupakan massa gas yang maha besar yang lebih panas dari pada bagian lainnya permukaan matahari yang bersifat gas.
Granulasi fotosfer tampak seperti butiran-butiran yang padat dan cerah. Butir-butiran itu dipisahkan satu dengan yang lainnya oleh batas-batas yang gelap. Diameter sebuah butiran khusus atau sel berukuran sekitar 1.600 km yang sebenarnya hanya merupakan daerah kecil jika dibandingkan dengan daerah permukaan matahari yang sangat luas lainya.
Para ahli astronomi beranggapan bahwa granulasi fotosfer merupakan gas fotosfer yang terkena panas bergerak secara hebat dan berkesinambungan. Telah dibuat film tentang sel-sel itu yang tampak seperti cair yang sedang mendidih dan menghembuskan gas dari kedalaman matahari.

2.3 Berbagai kegiatan di permukaan matahari

1. Gumpalan matahari (granulasi), dipercaya sebagai hasil konveksi vertikal gas-gas matahari. Besarnya sebanding dengan benua di bumi. Berupa semburan api yang menggumpal. Disebabkan olrh aliran gas panas yang mengepul dari inti matahari, yang digerakkan oleh energi yang datang dari bagian inti matahari. Itulah sebabnya fotosfer tidak licin, melainkan bergumpal-gumpal. Penyebab utama terjadinya aliran gas panas adalah perbedaan suhu yang ada antara inti dan  fotosfer. Gas mengalir dari suhu tinggi ke suhu rendah.

2. Bintik matahari / noda hitam (sunspot), adalah daerah gelap pada fotosfer karena  suhunya lebih rendah dari sekitarnya, ditimbulkan oleh perubahan medan magnetic di matahari. Diameter kecil 3000 km, sedang 10.000 km, besar 200.000  - 300.000 km, Siklus maksimal 11 tahun, umurnya 1 jam sampai 250 hari. Berupa  bintik-bintik gelap pada permukaan matahari. Ternyata bintik-bintik itu  merupakan daerah yang suhunya lebih erndah 1500°C dari suhu sekelilingnya.  Disebabkan oleh terhalangnya kepulan gas panas dari bagian dalam, yang  terhalang oleh gangguan medan magnetic pada matahari. Diameter sunspot antara  800 - 80.000 km. Bandingkan dengan diameter bumi yang hanya 12.750 km. 

Sunspot ditemukan pertama kali oleh bangsa  Tiongkok 28 tahun Sebelum  Masehi. Saat itu orang mengira sunspot adalah burung. Bintik matahari  diumumkan orang pertama kali oleh ahli Fisika Galileo Galilei (Italia) tahun 1610  melalui teleskop ciptaannya. Sunspot timbul dan kemudian menghilang dalam  suatu daur hidup sunspot. Daur hidup sunspot rata-rata 1 minggu, ada yang  beberapa jam saja ada yang sampai 18 bulan. Makin besar sunspot makin lama  daurnya. Salah satu sunspot terbesar terjadi tahun 1947. Kira-kira 11 tahun sekali,  jumlah sunspot mencapai banyak sekali dan besar-besar. Sampai sekarang belum  diketahui sebabnya.


3. Lidah api matahari (prominensa atau protuberans), merupakan gas panas yang  tersembur dengan dasyat dari permukaan matahari dan dapat mencapai ketinggian  1 juta mil. Terbentuknya lidah-lidah api selalu memancarkan aliran partikelpartikel bermuatan listrik (proton-proton dan elektron-elektron) yang melewati  korona disebut angin matahari (solar wind). Ketika melintasi medan magnetic  bumi, partikel-partikel tersebut dibelokkan mengitari bumi membentuk daerah  berbentuk komet di sekitar bumi yang disebut Magnetosfer. Lidah api adalah  massa yang memijar dan muncul di sekitar bintik-bintik matahari, menjulur dari  permukaan matahari menuju ke segala arah tingginya sampai ribuan km dengan kecapatan sampai ratusan km/det. Bahannya terdiri dari proton dan elektron yang  berasal dari atom Hidrogen, sebagian mencapai bumi dalam waktu 13 - 26 jam, walaupun telah terlihat sekitar 8 menit. 

Sebelum mencapai atmosfer bumi, partikel-partikel proton dan elektron yang  bermuatan tersebut ditangkap oleh Sabuk Van Allen,  yaitu sabuk magnet yang  mengelilingi bumi, sehingga kecepatannya jadi berkurang. Partikel-partikel yang  lolos, menimbulkan aurora. Aurora disebabkan oleh tabrakan partikel-partikel  matahari dengan atom-atom oksigen dan nitrogen di lapisan atas atmosfer bumi.  Aurora terlihat sebagai secercah cahaya yang warna dan bentuknya berubah-ubah,  terdapat di daeerah kutub, karena kutub bumi menarik aurora lebih dekat.   Protuberans yang mengumpul dengan korona kemudian bergerak memutar  menurut garis-garis medan magnet matahari dan turun kembali melalui kromosfer  ke permukaan matahari disebut Prominensa.


4. Beberapa partikel-partikel menembus magnestofer dan berkumpul dalam  beberapa zone di sekitar bumi dan beberapa diantaranya menuju bumi kemudian  menabrak atmosfer atas, mengionisasi beberapa atom  dan molekul-molekul  lainnya. Ketika atom dan molekul-molekul kembali ke keadaan dasarnya, dengan  cara membebaskan energi/memancarkan radiasi dengan  panjang gelombang  tertentu. Kejadian ini menghasilkan aurora. Aurora  yang terlihat di kutub utara  dinamai Aurora Borealis. Aurora yang terlihat di kutub selatan dinamai Aurora  Australis


5. Radiasi matahari yang kuat (sinargamma, sinar X, dan sinar ultra violet) diserap  oleh molekul-molekul gas Nitrogen dan oksigen pada atmosfer bumi bagian atas,  menyebabkan proses ionisasi. Sehingga terbentuk lapisan-lapisan yang  mengandung muatan listrik (ion-ion positif) dinamai Ionosfer (lapisan ion),  berguna untuk memantulkan gelombang radio dari bumi. Hujan partikel-partikel  bermuatan dari matahari ke bumi menyebabkan terbentuknya sabuk radiasi Van
Allen yang sangat radioaktif.

2.4 Dimensi Matahari
Matahari merupakan bintang yang paling dekat dengan Bumi, yaitu berjarak rata-rata 149.600.000 kilometer (92,96 juta mil). Jarak Matahari ke Bumi ini dikenal sebagai satuan astronomi dan biasa dibulatkan (untuk penyederhanaan hitungan) menjadi 150 juta km.
Matahari merupakan bola gas mahabesar yang menyala dan panasnya luar biasa. Diameter matahari kira-kira 1.400.000 km lebih dari 100 kali diameter bumi. Massa matahari sama dengan 333.420 kali massa bumi. Karena berat jumlah gasnya mahabesar , tekanan pada pusat matahari lebih dari satu juta metric ton setiap cm2..

2.5 Sumber Energi Matahari
Energi surya atau matahari telah dimanfaatkan di banyak belahan dunia dan jika dieksplotasi dengan tepat, energi ini berpotensi mampu menyediakan kebutuhan konsumsi energi dunia saat ini dalam waktu yang lebih lama. Matahari dapat digunakan secara langsung untuk memproduksi listrik atau untuk memanaskan bahkan untuk mendinginkan. Potensi masa depat energi surya hanya dibatasi oleh keinginan kita untuk menangkap kesempatan.Ada banyak cara untuk memanfaatkan energi dari matahari. Tumbuhan mengubah sinar matahari menjadi energi kimia dengan menggunakan fotosintesis. Kita memanfaatkan energi ini dengan memakan dan membakar kayu. Bagimanapun, istilah “tenaga surya” mempunyai arti mengubah sinar matahari secara langsung menjadi panas atau energi listrik untuk kegunaan kita. dua tipe dasar tenaga matahari adalah “sinar matahari” dan “photovoltaic” (photo- cahaya, voltaic=tegangan)Photovoltaictenaga matahari: melibatkan pembangkit listrik dari cahaya. Rahasia dari proses ini adalah penggunaan bahan semi konduktor yang dapat disesuaikan untuk melepas elektron, pertikel bermuatan negative yang membentuk dasar listrik.

Bahan semi konduktor yang paling umum dipakai dalam sel photovoltaic adalah silikon, sebuah elemen yang umum ditemukan di pasir. Semua sel photovoltaic mempunyai paling tidak dua lapisan semi konduktor seperti itu, satu bermuatan positif dan satu bermuatan negatif. Ketika cahaya bersinar pada semi konduktor, lading listrik menyeberang sambungan diantara dua lapisan menyebabkan listrik mengalir, membangkitkan arus DC.  Makin kuat cahaya, makin kuat aliran listrik.

Sistem photovoltaic tidak membutuhkan cahaya matahari yang terang untuk beroperasi. Sistem ini juga membangkitkan listrik di saat hari mendung, dengan energi keluar yang sebanding ke berat jenis awan. Berdasarkan pantulan sinar matahari dari awan, hari-hari mendung dapat menghasilkan angka energi yang lebih tinggi dibandingkan saat langit biru sedang yang benar-benar cerah.

Saat ini, sudah menjadi hal umum piranti kecil, seperti kalkulator, menggunakan solar sel yang sangat kecil. Photovoltaic juga digunakan untuk menyediakan listrik di wilayah yang tidak terdapat jaringan pembangkit tenaga listrik. Kami telah mengembangkan lemari pendingin, yang bernama Solar Chill yang dapat berfungsi dengan energi matahari. Setelah dites, lemari pendingin ini akan digunakan oleh organisasi kemanusiaan untuk membantu menyediakan vaksin di daerah tanpa listrik, dan oleh setiap orang yang tidak ingin bergantung dengan tenaga listrik  untuk mendinginkan makanan mereka. Penggunaan sel photovoltaic sebagai desain utama oleh para arsitek semakin meningkat. Sebagai contoh, atap ubin atau slites solar dapat menggantikan bahan atap konvsional. Modul film yang fleksibel bahkan dapat diintegrasikan menjadi atap vaulted, ketika modul semi tran
sparan menyediakan percampuran yang menarik antara bayangan dengan sinar matahari. Sel photovoltaic juga dapat digunakan untuk menyediakan tenaga maksimum ke gedung pada saat hari di musim panas ketika sistem AC membutuhkan energi yang besar, hal itu membantu mengurangi beban maskimum elektik.Baik dalam skala besar maupun skala kecil photovoltaic dapat mengantarkan tenaga ke jaringan listrik, atau dapat disimpan dalam selnya.



Pembangkit Listrik Tenaga Panas Matahari
Kaca-kaca besar mengkonsetrasikan cahaya matahari ke satu garis atau titik. Panas yang dihasilakan digunakan untuk menghasilkan uap panas. Panasnya, tekanan uap panas yang tinggi digunakan untuk menjalankan turbin yang menghasilkan listrik. Di wilayah yang disinari matahari, Pembangkit Listrik Tenaga matahari dapat menjamin pembagian besar produksi listrik

Berdasarkan proyeksi dari tingkat arus hanya 354MW, pada tahun 2015 kapasitas total pemasangan pembangkit tenaga panas matahari akan melampaui 5000 MW. Pada tahun 2020, tambahan kapasitas akan naik pada tingkat sampai 4500 MW setiap tahunnya dan total pemasangan kapasitas tenaga panas matahari di seluruh dunia dapat mencapai hampir 30.000 MW- cukup untuk memberikan daya untuk 30 juta rumah.

Pemanas dan Pendingin Tenaga Matahari

Panas tenaga matahari menggunakan panas matahari secara langsung. Pengumpul panas matahari  diatas atapmu dapat menyediakan air panas untuk rumahmu, dan membantu menghangatkan rumahmu. Sistem panas matahari berdasarkan prin
sip sederhana yang telah dikenal selama berabad-abad: matahari memanaskan air yang mengisi bejana gelap. Teknologi tenaga panas matahari yang ada di pasar saat ini sangat efisien dan bisa diandalkan. Saat ini pasar menyediakan tenaga matahari untuk aplikasi dengan cakupan luas, dari pemanas air domestik dan pemanas ruangan di perumahan dan gedung –gedung komersial, sampai pemanas kolam renang, tenaga matahari-pendingin, proses pemanasan industri  dan memproses air menjadi tawar.

Saat ini produksi pemanas air panas domesti
merupakan aplikasi paling umum untuk tenaga panas matahari. Di beberapa negara hal ini telah menjadi sarana yang umum digunakan oleh gedung tempat tinggal. Tergantung pada kondisi dan konfigurasi sistem, kebutuhan air panas dapat disediakan oleh tenaga matahari hingga 100% . Sistem yang lebih besar dapat ditambahkan untuk menutupi bagian penting dari kebutuhan energi untuk pemanas ruangan. Ada dua tipe teknologi: Tabung vakum- penyedot di dalam tabung vakum menyedot radiasi dari matahari dan memanaskan cairan di dalam, seperti di panel tenaga matahari datar. Tambahan radiasi diambil dari reflektor di belakang tabung. Bentuk bundar tabung vakum membuat cahaya matahari dari berbagai sudut dapat mencapai penyerap secara langsung. Bahkan di saat mendung, ketika cahaya datang dari banyak sudut pada saat bersamaan, tabung vakum kolektor tetap dapat efektif. Kolektor solar panel datar- pada dasarnya merupakan kotak yang ditutupi kaca yang ditaruh di atap seperti cahaya langit. Di dalam kotak terdapat serangkaian tabung pemotong dengan sirip pemotong terpasang. Seluruh struktur dilapisi substansi hitam yang didesain untuk menangkap sinar matahari. Sinar ini memanaskan air dan campuran bahan anti beku, yang beredar dari kolektor turun ke pemanas air di bawah tanah.
Pendingin tenaga matahari: Pendingin tenaga matahari menggunakan sumber energi panas untuk menghasilkan dingin dan /atau mengurangi kelembaban udara dengan cara yang sama dengan lemari pendingin atau AC konvensional. Aplikasi ini cocok dengan energi panas matahari, sejalan dengan meningkatnya permintaan pendingin ketika panas matahari banyak. Pendingin tenaga matahari telah sukses didemonstrasikan. Penggunaan skala besar dapat diharapkan di masa depan, sejalan dengan berkurangnya biaya teknologi ini, terutama untuk sistem skala kecil.

2.6 Proses Pembentukan Energi Matahari

Matahari adalah sebuah bola gas yang berpijar. Hal itu berarti di matahari terjadi suatu “pembakaran”. Setelah para ilmuwan mengetahui bahan-bahan yang terdapat di matahari, maka diyakini bahwa bahan bakar itu adalah gas hidrogen yang terdapat di pusat matahari. Pembakaran itu disebut fusi atom, artinya penggabungan atom. Isi pusat matahari adalah inti-inti atom hidrogen yang disebut proton dan elektron-elektron yang bebas bergerak. Penggabungan inti-inti atom menjadi suatu inti atom baru disebut reaksi inti atau reaksi hidrogen.

Pancaran energi matahari ke segala arah yang terjadi setiap detiknya berasal dari penyusunan hidrogen di pusatnya. Menurut hasil penelitian, energi matahari yang diterima bumi adalah 1,95 kalori/menit/cm2  yang disebut sebagai tetapan surya.

Matahari adalah sumber energi bagi seluruh kehidupan di bumi. Energi matahari membantu pertumbuhan semua mahluk hidup, seperti dalam prosesfotosintesis, tumbuh-tumbuhan yang berklorofil menggunakan cahaya matahari untuk mengolah makanan hingga menghasilkan karbohidrat, dan sebagian dari tumbuhan ada yang dimakan oleh mahluk hidup lain. Berarti secara tidak langsung mahluk hidup lain juga mengguanakan energi matahari dari tumbuhan yang dimakannya

2.7 Spektrum Matahari
Tiap-tiap bagian permukaan bumi itu secara tetap memancarkan energi sebesar 3,91023 kilowatt. Kira-kira seperdua billion darinya dalam bentuk sinar matahari dapat mencapai bumi. Sinar matahari itu adalah campuran dari warna-warna. Jika sinar itu melalui sebuah prisma gelas, beberapa sinar ini terbias lebih dari bagian-bagian yang lain. Sinar yang meninggalkan prisma ini terurai ke dalam beberapa berkas warna yang disebut spektrum. Warna-warna itu berturut-turut bergeser dari warna merah melalui warna jingga, kuning, hijau, biru dan nila sampai ke warna violet.
Spektrum ini di belah-belah oleh garis-garis yang tajam-kelam. Peristiwa ini menandakan bahwa beberapa sinar yang mempunyai gelombang-gelombang tetentu telah di absorpsi waktu melalui lapisan gas yang “dingin” yang berada di atas permukaan matahari. Garis itu disebut garis-garis fraunhofar, sesuai nama orang yang telah menemukannya.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Matahari adalah bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan helium. Matahari termasuk bintang berwarna putih yang berperan sebagai pusat tata surya. Seluruh komponen tata surya termasuk 8 planet dan satelit masing-masing, planet-planet kerdil, asteroid, komet, dan debu angkasa berputar mengelilingi Matahari. Di samping sebagai pusat peredaran, Matahari juga merupakan sumber energi untuk kehidupan yang berkelanjutan. Panas Matahari menghangatkan bumi dan membentuk iklim, sedangkan cahayanya menerangi Bumi serta dipakai oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Tanpa Matahari, tidak akan ada kehidupan di Bumi karena banyak reaksi kimia yang tidak dapat berlangsung.
Matahari merupakan bintang yang paling dekat dengan Bumi, yaitu berjarak rata-rata 149.600.000 kilometer (92,96 juta mil). Jarak Matahari ke Bumi ini dikenal sebagai satuan astronomi dan biasa dibulatkan (untuk penyederhanaan hitungan) menjadi 150 juta km.
Matahari merupakan bola gas mahabesar yang menyala dan panasnya luar biasa. Diameter matahari kira-kira 1.400.000 km lebih dari 100 kali diameter bumi. Massa matahari sama dengan 333.420 kali massa bumi. Karena berat jumlah gasnya mahabesar , tekanan pada pusat matahari lebih dari satu juta metric ton setiap cm2..
Beberapa proses terbentuknya matahari :
19     Awan Gas yang Mengerut
20    Tarikan Gravitasi
21    Hampir Menjadi Bintang
22    Sebuah Bintang Lahir
23    Matahari sekarang


3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan para mahasiswa, khususnya bagi penulis sendiri agar lebih muda memahami secara mendalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi yang dikaji dalam mata kuliah KOSMOGRAFI.







DAFTAR PUSTAKA


Endarto, Danang. 2014. KOSMOGRAFI. Yogyakarta. Penerbit : Ombak
Jamil. 2009. Ilmu Falak. Jakarta. Penerbit : Amzah
Jasin, Maskoeri. 1998. Ilmu Alamiah Dasar Cetakan Ketujuh. Jakarta. Penerbit : PT. Raja Grafindo Persaja
Shodiq, Mochammad. 2014. Ilmu Kealaman Dasar. Jakarta. Penerbit : Kencana
Tjasyono, Bayong. 2013. Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung. Penerbit : Rosda
Yani, Ahmad. 2014. Pengantar Kosmografi. Yogyakarta. Penerbit : Ombak
nationalgeographic.co.id


- Copyright © Kambing Liwa - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -